Friday, January 28, 2011

Titanium for dental implant-Biomaterial



Dental implan merupakan metode penggantian gigi yang hilang dengan menggunakan benda asing yang ditanamkan ke dalam tulang rahang secara pembedahan. Salah satu jenis bahan dental implan yang terbuat dari logam dan paling sering digunakan adalah titanium. Sifat osseointegration (Kemampuan untuk melekat pada jaringan di sekitarnya; dalam hal in tulang) yang dimiliki Titanium menjadikan tulang berkontak langsung dengan permukaan dental implant sehingga terjadi pertumbuhan tulang disekitar implant. Titanium yang digunakan untuk implant gigi dapat berupa bentuk titanium murni maupun logam campur titanium. Selain memiliki sifat osseointegration titanium juga memiliki sifat - sifat yang sangat baik diantaranya memiliki kemampuan material untuk berinteraksi dengan sel atau jaringan hidup tanpa menimbulkan reaksi toksik atau memicu reaksi imun saat bekerja yang baik (biokompabilitas), dan kemampuan untuk menahan beban-beban mekanis saat menguyah (biomekanis) yang sangat baik. Selain itu, Titanium juga bersifat inert dan tahan korosi karena dapat membentuk passive layer, yaitu lapisan titanium oksida (TiO2) dengan spontan dan sangat cepat terjadi dipermukaannya. Lapisan ini bersifat tidak larut dalam cairan tubuh sehingga mencegah lepasnya ion-ion logam yang dapat bereaksi dengan jaringan tubuh. Jika terdapat produk korosi dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan proses korosi berlanjut dan dan dapat memicu terjadinya patah baik pada hubungan permukaan alloy dengan gigi penyangganya, permukaan gigi penyanga serta badan implan. Dengan keunggulan tersebut titanium paling banyak digunakan sebagai material dasar implan gigi. sehingga menjadikannya ideal sebagai bahan dental implan. Keunggulan lain dari dental implant titanium dibandingkan dengan logam lainnya adalah sebagai berikut:
  1. Titanium memiliki kekuatan yang sama dengan baja, tapi beratnya 60% dari berat baja.
  2. Kekuatan lelah (fatigue strength) Titanium > kekuatan lelah (fatique strength) paduan aluminium.
  3. Ketahanan terhadap suhu tinggi: Titanium>Aluminium.
  4. Ketahan terhadap korosi: Titanium>Aluminium>Baja.
  5. Rasio berat-kekuatan (specific strength): Titanium>Alluminium, sehingga komponen-komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding aluminium.
  6. Memiliki modulus elastisitas yang rendah.

Proses penanaman dental implan
Pemasangan implant gigi dapat diilustrasikan sebagai sekrup yang dipasang di dalam tulang, lalu di bagian atasnya dipasang mahkota tiruan. Sekrup tersebut berfungsi sebagai pengganti akar gigi dalam menerima beban kunyah dan meneruskannya ke tulang rahang karena rahang yang tidak memiliki gigi lama-kelamaan akan menyusut.
Pada pelaksanaan implant gigi, Tidak semua pasien dapat melakukannya, tapi ada beberapa indikasi dan kontraindikasi baik aspek umum maupun aspek local yang perlu diperhatikan oleh pasien maupun dokter gigi yaitu sebagai berikut.
Indikasi yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan implant gigi:
  • Kondisi kesehatan mulut dan tubuh pasien baik.
  • Pasien yang tidak bisa memakai gigi tiruan lepasan akibat kehilangan satu atau keseluruhan gigi.
  • Pasien yang tidak bisa memakai gigi tiruan jembatan akibat kehilangan gigi karena menolak untuk diasah giginya.
  • Koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai pada pasien yang kehilangan gigi.
  • Kondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal.
Kontraindikasi dari aspek umum medis di antaranya:
  • Pasien yang menderita penyakit sistemik yang sangat serius dan beresiko sangat tinggi, seperti rheumatoid arthritis atau osteogenik imperfekta, atau pasien HIV,diabetes mellitus, penyakit kelainan darah dan pasien yang sedang dalam pengobatan yang menggunakan obat-obatan penekan sistem imun
Kontraindikasi dari aspek lokal di antaranya :
  • Pasien tidak menjaga kebersihan mulut.
  • Pasien termasuk perokok atau peminum berat sehingga mempengaruhi fungsi implant dental jangka waktu yang panjang.
  • Terdapat sisa akar atau infeksi pada tempat yang akan dipasangkan implan gigi
  • Pasien menderita xerostomia (mulut kering) yang cukup berat
  • Kebiasaan buruk seperti bruxism (mengerat gigi di malam hari) pasien.

2 comments: